Wednesday, October 30, 2013

Cluster Pagesangan 2

Rencananya bikin perumahan di daerah Pagesangan, Surabaya.. dekat sekali dengan Masjid Agung Surabaya, dan harga jual dipatok 650jt, ada yang bilang kemahalan dan lebih banyak yang bilang, "muraaaahnyaaaa".. Honto daaa... memangnya harga segitu murah untuk rumah dengan luas bangunan 105 dan luas lahan sekitar 90 m sq...? Btw, ini kerjaan Doktor Eng 'pengangguran' yang pertama, setelah sebelumnya berencana bikin perusahaan pengolahan limbah Industri... Ganbatte ne, semoga diberkahi.. *nusroh dan nisab kapan mas bro..

Wednesday, August 14, 2013

Thursday, May 30, 2013

Kalau Ummi meninggal, apa Abi akan mendo'akan Ummi? (Kisah Nyata)

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim.... Usia istri Yaqin masih sangat muda, sekitar 19 tahun. Sedangkan usia Yaqin waktu itu sekitar 23 tahun. Tetapi mereka sudah berkomitmen untuk menikah. Istrinya Yaqin cantik, putih, murah senyum dan tutur katanya halus. Tetapi kecantikannya tertutup sangat rapi. Dia juga hafal Al-Qur’an di usia yang relatif sangat muda , Subhanallah … Sejak awal menikah, ketika memasuki bulan kedelapan di usia pernikahan mereka, istrinya sering muntah-muntah dan pusing silih berganti. Awalnya mereka mengira “morning sickness” karena waktu itu istrinya hamil muda. Akan tetapi, selama hamil bahkan setelah melahirkanpun istrinya masih sering pusing dan muntah-muntah. Ternyata itu akibat dari penyakit ginjal yang dideritanya. Satu bulan terakhir ini, ternyata penyakit yang diderita istrinya semakin parah. Yaqin bilang, kalau istrinya harus menjalani rawat inap akibat sakit yang dideritanya. Dia juga menyampaikan bahwa kondisi istrinya semakin kurus, bahkan berat badannya hanya 27 Kg. Karena harus cuci darah setiap 2 hari sekali dengan biaya jutaan rupiah untuk sekali cuci darah. Namun Yaqin tak peduli berapapun biayanya, yang terpenting istrinya bisa sembuh. Pertengahan bulan Ramadhan, mereka masih di rumah sakit. Karena, selain penyakit ginjal, istrinya juga mengidap kolesterol. Setelah kolesterolnya diobati, Alhamdulillah sembuh. Namun, penyakit lain muncul yaitu jantung. Diobati lagi, sembuh… Ternyata ada masalah dengan paru-parunya. Diobati lagi, Alhamdulillah sembuh. Suatu ketika  Istrinya sempat merasakan ada yang aneh dengan matanya. “Bi, ada apa dengan pandangan Ummi?? Ummi tidak dapat melihat dengan jelas.” Mereka memang saling memanggil dengan “Ummy” dan ” Abi”. Sebagai panggilan mesra. “kenapa Mi?” Yaqin agak panik “Semua terlihat kabur.” Dalam waktu yang hampir bersamaan, darah tinggi juga menghampiri dirinya… Subhanallah, sungguh dia sangat sabar walau banyak penyakit dideritanya …

Selang beberapa hari, Alhamdulillah istri Yaqin sudah membaik dan diperbolehkan pulang. Memasuki akhir Ramadhan, tiba-tiba saja istrinya merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutnya, sangat sakiiit. Sampai-sampai dia tidak kuat lagi untuk melangkah dan hanya tergeletak di paving depan rumahnya.“Bi, tolong antarkan Ummi ke rumah sakit ya.” pintanya sambil memegang perutnya … Yaqin mengeluh karena ada tugas kantor yang harus diserahkan esok harinya sesuai deadline. Akhirnya Yaqin mengalah. Tidak tega rasanya melihat penderitaan yang dialami istrinya selama ini.

Sampai di rumah sakit, ternyata dokter mengharuskan untuk rawat inap lagi. Tanpa pikir panjang Yaqin langsung mengiyakan permintaan dokter.“Bi, Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an, tapi penglihatan Ummi masih kabur. Ummi takut hafalan Ummi hilang.”“Orang sakit itu berat penderitaannya Bi. Disamping menahan sakit, dia juga akan selalu digoda oleh syaitan. Syaitan akan berusaha sekuat tenaga agar orang yang sakit melupakan Allah. Makanya Ummi ingin sekali baca Al-Qur’an agar selalu ingat Allah. Yaqin menginstal ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam sebuah handphone. Dia terharu melihat istrinya senang dan bisa mengulang hafalannya lagi, bahkan sampai tertidur. Dan itu dilakukan setiap hari.“Bi, tadi malam Ummi mimpi. Ummi duduk disebuah telaga, lalu ada yang memberi Ummi minum. Rasanya enaaak sekali, dan tak pernah Ummi rasakan minuman seenak itu. Sampai sekarangpun, nikmatnya minuman itu masih Ummi rasakan” ,“Itu tandanya Ummi akan segera sembuh.” Yaqin menghibur dirinya sendiri, karena terus terang dia sangat takut kehilangan istri yang sangat dicintainya itu. Yaqin mencoba menghibur istrinya. “Mi… Ummi mau Abi belikan baju baru ya?? Mau Abi belikan dua atau tiga?? Buat dipakai lebaran.”“Nggak usah, Bi. Ummi nggak ikut lebaran kok” jawabnya singkat. Yaqin mengira istrinya marah karena sudah hampir lebaran kok baru nawarin baju sekarang. “Mi, maaf. Bukannya Abi nggak mau belikan baju. Tapi Ummi tahu sendiri kan, dari kemarin-kemarin Abi sibuk merawat Ummi.” “Ummi nggak marah kok, Bi. Cuma Ummi nggak ikut lebaran. Nggak apa-apa kok Bi.” ”Oh iya Mi, Abi beli obat untuk Ummi dulu ya…??” Setelah cukup lama dalam antrian yang lumayan panjang, tiba-tiba dia ingin menjenguk istrinya yang terbaring sendirian. Langsung dia menuju ruangan istrinya tanpa menghiraukan obat yang sudah dibelinya.

Tapi betapa terkejutnya dia ketika kembali . Banyak perawat dan dokter yang mengelilingi istrinya.“Ada apa dengan istriku??.” tanyanya setengah membentak. “Ini pak, infusnya tidak bisa masuk meskipun sudah saya coba berkali-kali.” Jawab perawat yang mengurusnya. Akhirnya, tidak ada cara lain selain memasukkan infus lewat salah satu kakinya. Alat bantu pernafasanpun langsung dipasang di mulutnya. Setelah perawat-perawat itu pergi, Yaqin melihat air mata mengalir dari mata istrinya yang terbaring lemah tak berdaya, tanpa terdengar satu patah katapun dari bibirnya. “Bi, kalau Ummi meninggal, apa Abi akan
mendoakan Ummi?” “Pasti Mi… Pasti Abi mendoakan yang terbaik untuk Ummi.” Hatinya seakan berkecamuk. “Doanya yang banyak ya Bi” “Pasti Ummi” “Jaga dan rawat anak kita dengan baik.”

Tiba-tiba tubuh istrinya mulai lemah, semakin lama semakin lemah. Yaqin membisikkan sesuatu di telinganya, membimbing istrinya menyebut nama Allah. Lalu dia lihat kaki istrinya bergerak lemah, lalu berhenti. Lalu perut istrinya bergerak, lalu berhenti. Kemudian dadanya bergerak, lalu berhenti. Lehernya bergerak, lalu berhenti. Kemudian matanya…. Dia peluk tubuh istrinya, dia mencoba untuk tetap tegar. Tapi beberapa menit kemudian air matanya tak mampu ia bendung lagi… Setelah itu, Yaqin langsung menyerahkan semua urusan jenazah istrinya ke perawat. Karena dia sibuk mengurus administrasi dan ambulan. 

Waktu itu dia hanya sendiri, kedua orang tuanya pulang karena sudah beberapa hari meninggalkan cucunya di rumah. Setelah semuanya selesai, dia kembali ke kamar menemui perawat yang mengurus jenazah istrinya.“Pak, ini jenazah baik.” kata perawat itu. Dengan penasaran dia balik bertanya. “Dari mana ibu tahu???” “Tadi kami semua bingung siapa yang memakai minyak wangi di ruangan ini?? Setelah kami cari-cari ternyata bau wangi itu berasal dari jenazah istri bapak ini.”“Subhanallah…” Tahukah sahabatku,… Apa yang dialami oleh istri Yaqin saat itu? Tahukah sahabatku, dengan siapa ia berhadapan? Kejadian ini mengingatkan pada suatu hadits “Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut ‘alaihissalam menghampirinya dan duduk didekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata:“Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridhaan Allah”. Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkanya sekejappun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: “Ruh siapakah ini, begitu harum.” Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya).” (HR Imam Ahmad, dan Ibnu Majah) “Sungguh sangat singkat kebersamaan kami di dunia ini , akan tetapi sangat banyak bekal yang dia bawa pulang. Biarlah dia bahagia di sana” Air matapun tak terasa mengalir deras dari pipi Yaqin.

Tuesday, February 5, 2013

Dakwah, kerjakan saja.. hasil hanya milik ALLAH ta'ala

Bila sudah kerjakan Dakwah, maka akan turun keputusanNya: Hidayah atau Adzab. Kisah ini diceritakan oleh seorang Ustadzah di bilangan Bumi ALLAH, beliau mulai bercerita…

Hari itu aku pergi ke sebuah klinik. Setelah mengambil nomor antrian, aku pun duduk menunggu giliranku. Sekonyong-konyong masuklah seorang gadis cantik. Sayang sekali, dia tidak mengenakan jilbab. Sebaliknya, berdandan menor.

Gadis itu pun mengambil nomor, lalu duduk tidak jauh dariku. Entah mengapa, ada sebuah dorongan dalam diriku untuk menyampaikan sekedar sebuah nasehat kepadanya. Akhirnya setelah cukup lama diliputi kebimbangan, aku pun menasehatinya dengan selembut mungkin. Aku jelaskan kepadanya perintah Allah yang telah dilanggarnya. Namun reaksinya benar-benar tak kuduga. Gadis tersebut membentakku dengan suara keras. Ia marah karena (menurutnya) aku terlalu ikut campur dengan apa yang ia kenakan.“Aku bebas melakukan dan mengenakan apa yang aku mau!!” ujarnya. Akhirnya, aku pun kembali ke tempat dudukku. Namun dorongan dan bisikan itu kembali mengusik hatiku, “Mengapa aku tidak menyampaikan soal kematian -sang penghancur segala kenikmatan- kepadanya?” Aku pun memberanikan diri kembali mendekatinya.

Dengan sesungging senyum aku memintanya untuk menjawab satu pertanyaan saja dariku. “Silahkan,” ujarnya. “Jika saja saat ini Sang Malaikat pencabut nyawa mendatangimu, apa yang akan engkau katakan padanya?” tanyaku. Ia pun menjawab -duhai, andai saja ia tidak menjawabnya- dengan penuh cemooh,“Aku akan mengatakan kepadanya: ‘Hush..hush!” Jawaban itu seperti petir menyambarku. Namun beruntunglah nomor antrianku muncul di layar. Dan aku pun masuk menemui sang dokter dengan hati yang dipenuhi keterkejutan. Bagaimana mungkin seorang manusia bias sedemikian sombong dengan mengucapkan kata- kata seperti itu? (terheran-heran) 

Setelah menjalani semua pemeriksaan, aku pun keluar dari ruang dokter. Di ruang tunggu, aku dikejutkan dengan kerumunan pasien dan perawat yang silih berganti mengucapkan:‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un‘. Saat aku mendekat karena penasaran, betapa terkejutnya aku. Apa yang ku lihat? Yang kulihat adalah gadis itu. (astaghfirullah ) Ia terkulai dan tergeletak di situ dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Rupanya hari itu adalah hari terakhirnya. Dan semua bisikan-bisikan yang memenuhi hatiku tadi tidak lain adalah untuk memberinya kesempatan bertobat. Ya, Allah masih memberinya kesempatan untuk - setidaknya- meniatkan taubatnya. Tapi sayang sekali, ia tidak menggunakan kesempatan terakhir itu. Malaikat maut datang, dan ia tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun padanya. Kisah ini adalah hadiah untuk mereka yang tertipu dengan angan-angan dan obsesi hidup lebih lama di dunia!! silahkan ambil hikmahnya wahai teman dan saudara sekalian...

Bila dakwah sudah dicemooh, bila dakwah sudah dihinakan, bila dakwah sudah diusir, maka tunggulah keputusan dariNya, ada yang disegerakan ada yang ditunda… Hanya dua saja yang akan terjadi: AdzabNya atau Hidayah dariNya

Friday, January 25, 2013

19 Keistimewaan Wanita Menurut Hadist


1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , " Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.

3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah .Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam syurga);

5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah.Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.

6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu;

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a." Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya

12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW "Suaminya." " Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

Tuesday, January 8, 2013

Gangnam Style (?)


KISAH NYATA: SEBARIS CERITA DUKA DARI GANGNAM
oleh Mohamad Sidik pada pada 7hb Oktober 2012 pukul 12.14 ptg (Waktu KL)

Malam tadi setelah keluar dari masjid seusai selesai sholat Isyak di masjid berdekatan dengan rumah, saya berjalan kaki seorang diri pergi ke sebuah kedai makan untuk makan malam. Pengunjung di kedai makan yang saya tuju itu agak ramai dan boleh dikatakan hampir kebanyakan meja di kedai tersebut sudah penuh. Saya memilih untuk duduk di salah sebuah meja di bahagian paling hujung seorang diri yang ketika itu tiada orang di meja tersebut. Apabila pelayan datang saya pun memesan makanan yang saya mahu. Selepas beberapa ketika pelayan tersebut pergi datanglah pula seorang gadis muda berkulit cerah berjubah dan bertudung hitam gaya wanita Arab ke meja saya seraya bertanya,

"Tuan, boleh saya duduk di sini..? Kamu lihat, tempat-tempat di meja lain semua sudah penuh.."

"Oh, ok.. tak mengapa. Silakan duduk.." jawab saya agak terkejut dengan sapaan gadis itu. Perbualan kami dalam bahasa Inggeris.

Kemudian pelayan datang kepadanya dan dia hanya memesan 'fresh orange' untuk minuman. Apabila pelayan pergi saya memberanikan diri bertanya kepadanya dengan rasa pelik, "Kamu seorang diri sahaja? Dan kamu kelihatan bukan orang Malaysia, bukan?"

Dia mengangkat wajahnya dari telefon pintarnya ke arah saya lalu menjawab dengan tersenyum, "Oh saya dari Korea Selatan, dan saya ingin ke rumah seorang kawan.."

"Oh Korea Selatan.. sekarang negara itu sedang 'famous' dengan tarian Gangnam Style.." jawab saya spontan bersahaja sambil tersenyum dan menganguk-angguk sendirian tatkala mata gadis itu kembali ke telefon pintarnya sambil menggerak-gerakkan jarinya di atas skrin sesentuh dan kadangkala dia juga tersenyum seorang diri melayan sesuatu dari telefon pintarnya.

"Gangnam Style..? Apa yang kamu tahu tentangnya.. ia tarian yang dilaknat Tuhan. Saya menganggapnya diilhamkan oleh Iblis kepada artis itu." jawabnya dengan nada yang tegas dan berani.

"Oh ok ok, minta maaf..saya tak bermaksud menyinggung perasaan kamu.." jawab saya serta-merta.
Perbincangan terhenti seketika beberapa lama. Selepas kira-kira 15-20 menit pelayan kembali datang dengan membawa pesanan saya dan minuman gadis itu. "Kamu mau tahu apa yang saya tahu tentang Gangnam?" tanya gadis kembali itu kepada saya.

"Jika kamu berminat untuk bercerita kepada saya, saya akan mendengarnya…" jawab saya dengan tenang sambil mula menghirup jus tembikai susu yang saya pesan. "Ok sekejap beberapa minit, selepas saya membalas mesej-mesej ini.." jawabnya sambil jari-jemarinya bermain di atas screen smartphone-nya.

Saya hanya mengangguk-angguk sambil mengangkat kening dan mulai menyuap makanan dengan sendok ke dalam mulut walaupun saya sedar bahawa memakan dengan menggunakan tangan itu lebih menepati Sunnah Rasulullah SAW.

"Baik, sekarang saya akan bercerita tentangnya.. ia sesuatu yang menarik tetapi pelik dan menakutkan." kata gadis itu kembali. "Ok, seakan-akan ada satu perkara besar yang kamu ingin sampaikan kepada saya." jawab saya kembali sambil mulut mengunyah nasi.

Kemudian dia diam kira-kira sepuluh saat, mengambil nafas lalu memulakan ceritanya kepada saya,

"Di Gangnam ada satu pertandingan pelik yang diadakan untuk gadis-gadis muda untuk menjadi perempuan-perempuan simpanan bagi orang-orang kaya dan para jutawan. Kebanyakan gadis muda yang menyertai pertandingan tersebut adalah mereka yang ingin mencuba nasib apabila gagal mendapat tempat dalam pekerjaan atau terlalu teruja untuk menikmati hidup mewah bersama orang-orang kaya… mereka dijanjikan dengan hadiah yang sangat lumayan, kereta mewah, jet peribadi dan rumah besar seperti istana dengan kolam renang jika memenangi pertandingan tersebut."

Kemudian dia diam lagi... kali ini dia pula meminum minuman 'fresh orange'.. dia diam dengan agak lama tanpa berkata apa-apa. "Ok, kemudian..?" tukas saya lagi ingin tahu.

"Oh, ia sesuatu yang amat dahsyat dan keji dan saya hampir tidak mahu menceritakannya kepada kamu. Tapi saya akan cuba ceritakannya juga agar kamu dapat tahu apa kisah benar yang berlaku.." sambungnya lagi.

"Iya, sila sambung lagi... saya memang ingin tahu tentangnya." balas saya lagi.
"Ok... Pertandingan itu, untuk sampai ke tempat pertandingan tersebut, para peserta yang terdiri daripada perempuan-perempuan muda yang cantik masing-masing dikehendaki menunggung seekor kuda kira-kira 500 meter dari tempat para peserta berkumpul ke tempat pertandingan yang merupakan sebuah istana besar dan mewah milik seorang jutawan di Gangnam. Kamu bayangkan, mereka semuanya menunggang kuda dengan memakai sepatu tumit tinggi, kaos 'you can see' dan celana pendek yang seksi sambil diiringi pihak panitia pertandingan dengan helikopter.."

"Setelah sampai di sana mereka disambut oleh pihak panitia di istana itu dan dibagikan ke dalam dua kelompok. Setiap kelompok akan melalui dua rintangan yang berbeda. Pertandingannya ialah rintangan bersilngan untuk sampai ke tujuan yang terakhir. Ia seperti pertandingan dalam rancangan ‘Wipe Out’ di dalam TV jika kamu pernah melihatnya. Setelah sampai di tempat tujuan terakhir pula, para peserta yang berhasil dari dua kelompok itu akan bertarung pula antara mereka sendiri. Jika pihak lawan tewas maka peserta yang masih bertahan akan dianggap sebagai pemenang dan mendapat uang bernilai jutaan USD. Rintangan dan halangan itu sangat berbahaya, namun para peserta hanya melakukannya dengan memakai sepatu tumit tinggi dan pakaian seksi mereka sambil disaksikan dan disorak oleh para jutawan yang melihat aksi-aksi mereka tersebut dari sebuah ruang balkon mewah di istana tersebut. Saya tidak pasti kejadian-kejadian tersebut direkam ataupun tidak."

Terus-terang, ia adalah pertandingan membunuh diri yang paling gila…"
"Ok, kemudian.. apa yang terjadi?" tanya saya dengan rasa ingin tahu.

"Satu ketika di salah satu rintangan, para peserta dikehendaki memanjat tiang-tiang (seperti panjat pinang 17 Agustusan) dari besi untuk melintasi salah sebuah menara di istana tersebut, tiang tersebut sangat tinggi dan di bawahnya ada kolam renang. Di satu sudut yang lain, para jutawan pula menyaksikan aksi-aksi peserta dari dalam sebuah ruangan mewah sambil menikmati hidangan dan minuman alkohol yang mahal bersama gadis-gadis mereka."

"Banyak perserta ketika itu yang terjatuh ke bawah ketika coba memanjat tiang-tiang besi tersebut. Ada yang terhempas ke lantai dan kepalanya pecah. Ada yang patah tangan dan kaki. Ada yang pecah badannya. Kolam renang tersebut penuh dengan darah dan ada yang mati lemas ketika jatuh ke dalamnya setelah gagal untuk berenang keluar dari kolam renang yang dalam tersebut. Mereka semua para gadis yang tidak berupaya dan mereka sangat kasihan."

"Yang lebih keji dari itu semua, mereka yang terjatuh dan celaka ketika itu langsung tidak dibantu.. malah dibiarkan saja untuk disorak dan ditertawakan oleh para jutawan yang melihat mereka sepanjang pertandingan. Akhirnya apa yang saya tahu, hanya dua orang gadis saja yang berhasil melepasi rintangan itu dari keseluruhan peserta 30 orang gadis... saya dikabarkan walaupun dua gadis itu akhirnya berhasil, mereka kini hidup dengan trauma dan penuh ketakutan di sisi para jutawan gila tersebut. Mereka kini hidup seperti hamba sahaya di dalam istana zaman purba. Tiada kemuliaan dan tiada akhlak... hanya menjadi hamba suruhan lelaki-lelaki kaya yang merantai hidup mereka saja. Lebih malang lagi gadis-gadis yang sudah terjerumus ke sana tidak bisa lari dari golongan kaya gila itu. Jika coba untuk lari kemungkinan mereka akan dibunuh."

Sampai di sini tiba-tiba gadis itu terhenti... wajahnya berubah dan air matanya serta-merta mengalir laju dan menangis terisak-isak. Saya sudah tentu sangat terkejut dengan perubahannya secara tiba-tiba itu, dan cuba memujuknya,

"Hey, please don't cry here… people will look to us. Please calm down. I'm sorry so much to make you telling me this story…" kata saya kepadanya perlahan dengan suara hampir berbisik.

Namun saya membiarkannya dengan keadaannya itu untuk beberapa ketika. Kemudian saya berkata kepadanya, "Saya tak tahu apa sebenarnya yang membuatkan kamu menangis, tapi saya minta maaf kerana disebabkan saya kamu menangis. Sebenarnya saya sangat terkejut mendengar cerita kamu. Ia sesuatu yang sangat dahsyat yang belum pernah saya mendengarnya sebelum ini.."

Ya ok... (sambil menghapus air matanya dengan sapu tangan miliknya)... maafkan saya kerana tiba-tiba bersikap seperti tadi. Kamu tahu, salah seorang gadis yang mati kerana pecah badannya ketika jatuh di pinggir lantai kolam renang itu ialah adik perempuan saya sendiri... Ibu saya bunuh diri karenanya dan bapak saya menjadi gila. Setelah ibu saya bunuh diri bapak saya sakit selama berbulan-bulan lalu akhirnya meninggal dunia."

Pada waktu ini dia kembali diam beberapa menit… saya pun terdiam dan tidak berkata apa-apa… setelah itu dia menarik nafasnya dalam-dalam lalu menyambung kembali kisahnya,

"Ibu-bapak saya hanya memiliki dua orang anak perempuan dan adik saya sudah menjadi mangsa kepada nafsu gila orang-orang kaya Korea Gangnam."

"Selepas tamat pertandingan tersebut, saya dihubungi seorang wanita yang memberitahu bahawa adik saya telah pengsan dan cedera parah kerana kecelakaan dan saya dikehendaki ke rumah sakit untuk melihatnya. Wanita itu menyatakan dia mendapat nombor telepon saya dari adik saya. Apabila saya dan ibu-bapak saya tiba ke rumah sakit, kami dikabarkan bahwa adik saya telah meninggal dunia. Saya memarahi wanita tersebut dan mendesaknya bertubi-tubi untuk menceritakan kisah sesungguhnya kepada saya... dan akhirnya setelah beberapa hari dia menceritakan keseluruhan kisah ini kepada saya. Setelah tahu kisah sebenarnya, kami sekeluarga meraung dan menangis seperti orang gila kerana tidak pernah menyangka adik saya sanggup mengikuti pertandingan gila tersebut hanya untuk hidup mewah sebagai gadis simpanan orang-orang kaya. Namun wanita itu berkata ia adalah pilihan adik saya sendiri."

"Beberapa minggu setelah kejadian tersebut, ibu saya bunuh diri pada satu malam dengan menelan aspirin sebanyak 200 biji. Keesokan harinya ibu saya koma dan apabila saya dan bapak mengirimnya ke rumah sakit, pada malam harinya dia meninggal dunia. Bapak saya pula sesudah itu sakit jiwa sebelum mengalami sakit yang membawanya meninggal dunia. Saya hidup tidak menentu dan mujurlah masih mempunyai seorang sahabat wanita beragama Islam yang terus berjuang agar saya dapat meneruskan kehidupan dengan tabah. Berulang-ulang kali dia mengingatkan kepada saya bahawa kehidupan ini adalah anugerah dari Tuhan dan orang yang beriman tidak akan pernah berputus asa."

"Dan kerana itu saya melihat kamu kini sebagai seorang Muslimah..?" saya mencelah ceritanya.

"Alhamdulillah, terima kasih kepada ALLAH ta'ala. Sahabat saya itu telah membawa saya berjumpa dengan seorang Imam di Kota Seoul untuk memulihkan semangat hidup saya. Imam itu mulai bercerita kepada saya tentang Allah, Islam dan Nabi Muhammad. Saya menerima segala ajarannya dengan lapang hati seakan-akan ia satu-satunya pilihan yang ada. Benar saja, Islam adalah satu cahaya yang sangat terang seperti matahari dan mendamaikan seperti bulan purnama yang kembali menentramkan seluruh hidup saya dan saya terus berubah dan menerima agama Islam ini tanpa ragu-ragu. Dan kamu tahu tidak, jiwa saya berasa sangat-sangat tenang dan damai ketika mendengar ayat-ayat Al-Quran yang berkumandang di markaz Islam (Islamic Centre) di Kota Seoul. Imam itu salah seorang dari pengurusnya. Saya tidak pernah mendengar musik yang sangat indah seperti seperti saya mendengar ayat-ayat Al-Quran sebelum ini dalam hidup saya."

Kini suara gadis itu kembali gagah sambil berkata, "Alhamdulillah, saya bersyukur karena diselamatkan ALLAH ta'ala dan kembali 'dihidupkan' sebagai seorang Islam setelah saya kehilangan segala-galanya akibat kekeringan jiwa masyarakat dunia terutama masyarakat Korea yang hidup sesat tanpa agama. Mereka semua telah sesat tanpa panduan hidup yang benar dari ALLAH ta'ala."

Setelah itu dia diam dan meminum minumannya...

"Kisah kamu amat menarik tetapi menakutkan. Adakah kamu sudah mengambil tindakan undang-undang bagi pihak adik kamu, atau melaporkannya kepada media atau berbuat sesuatu?" ujar saya kembali kepadanya.

"Lupakan sahajalah, saya sudah melaporkannya kepada pihak polis, sudah menceritakannya kepada beberapa orang wartawan dan melaporkannya secara bersumpah kepada beberapa orang peguam. Pihak polis enggan melakukan pendakwaan kerana tiada bukti-bukti yang kukuh mengenainya. Tidak ada video dan tiada saksi-saksi lain yang mahu tampil kepada pihak berkuasa selain saya. Mungkin ada namun ia tidak memadai. Wanita yang membawa adik saya ke hospital itu juga sudah menghilangkan diri. Saya cuba menghubungi nombor telefon bimbitnya berali-kali namun dia tidak dapat dihubungi. Kali terakhir saya mendengar tentangnya melalui seorang peguam yang mendapat khabarnya daripada seorang detektif polis ialah dia sudah meninggal dunia akibat kemalangan. Para peguam lain dan wartawan yang saya ceritakan kisah ini kepada mereka kesemuanya telah diugut untuk tidak mendedahkannya kepada umum. Mungkin begitu juga yang terjadi kepada mangsa-mangsa yang lain. Laporan polis di sana pula menyatakan gadis-gadis yang meninggal dunia akibat cedera parah itu adalah kerana rabung palang-palang besi di istana itu roboh ke bawah ketika mereka semua sedang berada di atasnya kerana ketika pihak polis sampai di sana palang-palang besi itu sudah pun dirobohkan. Manakala mangsa-mangsa yang masih hidup setelah kecederaan masih mengalami trauma yang dahsyat dan ada yang cacat seumur hidup walaupun mereka mendapat bayaran ganti rugi insurans yang banyak. Apa yang saya tahu mereka semuanya diugut akan dibunuh jika mendedahkan peristiwa sebenar kepada pihak polis. Yang pasti di sana wujud monster-monster besar yang menutupi kes ini termasuk menteri-menteri kerajaan… ia berkaitan dengan uang dan kekuasaan. Dan sudah tentu kamu tahu apa yang uang dan kekuasaan bisa lakukan pada kita." jawabnya lagi dengan panjang lebar yang sarat dengan hujah.

"Oh, ok... ianya sesuatu yang gila pernah saya dengar. Jadi sekarang berapa umur kamu dan mengapa kamu berada di Malaysia? Dan... apa yang kamu sedang buat di Malaysia sekarang? Dan lagi… kapan kah peristiwa sedih itu terjadi?" tanya saya bertubi-tubi kepadanya dengan rasa ingin lebih tahu.

"Menurut kamu umur saya berapa…?"
"Saya tidak mau mengkira-kira dan saya tidak tau berapa umur kamu."

"Kisah sedih itu hanya berlaku pada tahun lalu, dan saya tidak mau sebut apa bulan dan harinya. Cukuplah kamu tahu ia terjadi pada tahun lalu. Kini saya berumur 29 tahun dan saya di berada di Malaysia kerana ingin cuba mendaftar kursus bahasa Arab di ******* University dengan sahabat wanita Muslimah saya dari Korea itu. Tadi saya berjanji dengannya untuk bertemu di sini. Kami rekan serumah dan dia tadi menemui teman kami orang Malaysia di sekitar kawasan ini. Saya sampai ke sini lewat sedikit dengan taksi.” jawabnya berterus-terang dengan nada jujur.

"Oh, kamu sungguh berani. Di Malaysia tidak banyak wanita yang berani naik taksi seorang diri pada waktu malam. Terima kasih kerana menceritakan kisah ini kepada saya.. saya amat menghargainya dan mudah-mudahan suatu hari ALLAH ta'ala akan membalaskan semuanya untuk kamu dan korban-korban lain yang telah teraniaya..." kata saya lagi kepadanya sambil mengangguk-angguk.

"Sudah tentu...! Suatu hari nanti semua orang dan dunia akan tahu mengenai kejahatan tersembunyi di Kota Gangnam yang dilaknat itu!" tukasnya dengan nada yang keras.

"Kamu ingat artis yang mecipta lagu Gangnam gila itu menyukai cara hidup kota Gangnam..? Saya rasa dia amat sinis tentangnya dan dia pernah berasa tertekan dengan cara hidup di sana.. namun kini dia sudah menjadi bahagian dari mereka. Semoga Tuhan melaknat mereka semua. Saya menyerahkan kepada Tuhan untuk membalas segala kejahatan mereka."

"Whoa... kamu nampaknya sangat marah dengan Gangnam..." balas saya sambil mengangkat kedua-dua kening dan menyeruput jus tembikai susu yang masih berbaki menggunakan sedotan. "Oh, jangan kamu berpura-pura seperti tiada perasaan dan tidak mempunyai peri kemanusiaan.." balasnya kepada saya. "Tidak, tidak... saya benar-benar terkejut dan simpati dengan kisah kamu. Bahkan di balik itu, saya dapat melihat kamu seorang yang tabah, kuat dan berani." balas saya kembali untuk menenangkannya.
"Oh ya, adakah kamu datang sini dengan biaya sendiri? Bagaimana dengan suami kamu dan pekerjaan kamu di Korea?" tanya saya kepadanya dengan meneka-neka.

"Hahaha, saya masih belum bersuami dan saya telah menjual segala apa yang saya ada di Korea untuk datang ke sini. Saya mau belajar bahasa Arab di sini dan merancang pergi ke Mesir atau ke Islamic Center di Chicago selepas ini untuk belajar lebih banyak tentang Islam di sana. Kamu juga tahu, Timur Tengah kini tidak stabil dan saya masih ragu-ragu untuk ke Timur Tengah. Imam yang mengislamkan saya itu pernah memberitahu saya bahawa dahulunya dia belajar bahasa Arab dan agama Islam di Syria di sebuah universiti yang namanya An-Nur." jawabnya dengan reaksi yang kembali ceria sambil tersenyum.

"Oh dulu saya juga pernah belajar di Syria, dan universiti itu namanya Universiti Abu Nur." jawab saya.
"Oh benarkah? Ceritakan kepada saya tentang Syria... saya beruntung bertemu dengan kamu." tukasnya dengan muka yang sangat gembira.

Sesampainya di sini perincangan kami mulai bertukar topik kepada isu Syria dan pergolakan di Timur Tengah serta topik-topik lain yang sudah tiada berkenaana dengan Gangnam City. Saya juga bercerita sedikit sebanyak tentang latar belakang diri saya kepadanya sebagai membalas kisah hidupnya yang telah dia ceritakan kepada saya.

Lama juga kami bersembang sejak jam 9.00 malam tadi. Kira-kira jam 10.30 malam rakan gadis itu datang ke kawasan cafe tersebut dan gadis itu meminta izin untuk pergi. Dia membayar segala pesanan makanan saya dan memperkenalkan dirinya sebagai Sofiyyah dan rakannya bernama Nadiah. Katanya nama mereka berdua diberikan oleh imam yang mengislamkan mereka di Kota Seoul merangkap guru pembimbing (murrabi) mereka di Korea Selatan. Saya pula beruntung kerana makan malam saya gratis :p :) .

Mereka berdua pernah lahir sebagai manusia yang tidak pernah menganut agama apapun di Korea namun kini ALLAH ta'ala telah memuliakan mereka dengan agama Islam yang suci. Saya tidak tahu sejauh mana kebenaran cerita Sofiyyah tentang kisah yang berlaku kepada adiknya di Gangnam. Kebenaran kisah tersebut saya serahkannya bulat-bulat kepada Allah. Namun saya berminat untuk membagikan kisah ini kepada para pembaca agar para pembaca dapat membuat penilaian sendiri. Kisah tersebut mungkin benar dan mungkin tidak benar. Namun, di balik kisah yang saya pindahkan dari Sofiyyah ini, dapatlah kita mengetahui sesuatu dan menjadikannya sebagai pengajaran.

Saya akan bagikan satu iktibarnya ialah, saya melihat betapa Sofiyyah amat bersyukur dan menghargai nikmat Islam yang dikurniakan ALLAH ta'ala kepadanya. Dia sanggup meninggalkan negerinya dan menjual segala hartanya demi mempelajari bahasa Arab di bumi Malaysia bagi memahami Al-Quran, malah dia bercita-cita untuk terus mengembara bagi mempelajari ilmu-ilmu Islam dan menjadi seorang pendakwah Muslimah di negara Korea untuk Islamkan dan selamatkan lebih banyak lagi penduduk di Korea. Dia seorang yang amat berani, tabah dan cektan. Lihat saja, bagaimana dia seorang diri berani menyapa seorang lelaki asing seperti saya di awal kisah tadi. Apa yang saya lihat padanya, tiada sebarang ketakutan di dalam dirinya dan harapan hidupnya telah seratus-peratus diserahkan kepada Allah. Dia telah menjual seluruh jiwa dan raganya hanya kepada Allah semata-mata. Di balik kekuatan dirinya sekarang, saya juga yakin di belakangnya ada seorang murabbi mursyid yang hebat, iaitu sang imam yang telah mengislamkannya. Biasanya di sebalik orang-orang yang hebat, di belakang mereka sudah tentu ada para pendidik yang jauh lebih hebat lagi. Di dalam hati saya berkata sudah tentu peribadi sang imam itu lebih hebat lagi kerana berhasil memperbaiki diri Sofiyyah menjadi lebih kuat sepertimana sekarang. Ia bukanlah sesuatu yang mudah untuk memulihkan, mendidik dan membangunkan jiwa manusia yang sudah rusak teruk terpuruk seperti Sofiyyah dan menjadikannya seorang Srikandi yang gagah perkasa jiwanya.

Sepanjang berjalan kaki pulang ke rumah, saya banyak tertanya-tanya di dalam hati betapa kita ini begitu ingkar dan tidak bersyukur dengan nikmat beragama Islam yang telah Allah anugerahkan kepada kita sejak kita dilahirkan ke alam dunia ini.

Di dalam hati saya sepanjang pulang, "Allahu Rabbi.... alhmdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah." Sambil kaki saya sekali-sekala menyepak batu-batu kecil di jalanan dan kedua-dua tangan dimasukkan ke dalam kantung jubah putih kiri dan kanan seraya muka menunduk ke arah tanah...

Sehingga saat ini saya masih tetap berfikir sendirian, kisah Sofiyyah ini ialah apa yang saya dengar terjadi di negara Korea yang maju.. bagaimana pula dengan kisah-kisah gelap seperti kisah gadis-gadis Melayu Islam yang menjadi pelacur kelas atasan di Malaysia. Sudah tentu banyak juga kisah-kisah gelap yang tidak pernah kita dengar tentang mereka. Sebelum ini saya pernah juga mendengar mengenai kisah-kisah gelap di negara kita yang dilindungi oleh para pejabat.

Allahuma Ya Allah, betapa hinanya manusia yang menjadi hamba uang dan kekuasaan pada zaman ini... Ya Allah, selamatkan lah kami di dunia dan di akhirat selama-lamanya...

[Kisah nyata ini selesai ditulis pada: hari Ahad, 07 Oktober 2012, 10.55 AM]

Wednesday, November 21, 2012

Kabar dari Gaza

Ketika hendak pergi ke masjid untuk Adzan Shubuh, salah seorang warga Gaza, Fattiya Mubaarok (55 Thn) menjadi amukan roket2 yang dilancarkan oleh zionis israel laknatullah....!!

Insya ALLAH Syahid.... Lihat saja senyum di wajahnya terlihat jelas... Subhan ALLAH.. ALLAHU AKBAR!!

Memang dalam Qur'an, disebut salah satunya tentang tanda orang beriman, yaitu yang memakmurkan masjid ALLAH ta'ala... "innama ya'muru masajidallah man amana billah wal yaumil akhir"... sesungguhnya orang yang memakmurkan masjid ALLAH ta'ala adalah orang yang beriman kepada ALLAH dan hari akhir... Asy Syahid Fattiya Mubaarok sedang melangkah menuju masjid ALLAH ta'ala, maka semoga diterima iman dan amalnya. 

Hari ini, masjid di kampung ane sepi... tapi lu-lu pade bekoar-koar jihad ke Palestine... lu kate di Palestin aman, nyaman dan tentrem..? Untuk urusan makan saja, kalau ada yang dimakan lu baru bisa makan, itu juga harus mendahulukan anak-anak dan balita.. lalu, tiap hari denger desing peluru.. Ke masjid waktu fajar saja nggak kuat bagun subuh, bagimana bisa kuat melalui medan jihad... perbaiki amalan, perbaiki iman... jihad juga sebuah amalan, seperti amalan sholat, dzikir, dan haji... hanya orang-orang yang pantas saja yang akan dipilihnya untuk beramal dengan benar... ayo perbaikin iman dan amal kita, sehingga kita menjadi pantas untuk melakukan amal-amal yang besar seperti haji dan jihad.. takbir (ALLAHU AKBAR)...

Sunday, November 18, 2012

Palestine menangis (?)

Seorang bertanya, "Syech, antum kelihatannya biasa-biasa saja melihat umat Islam di Gaza dibombardir oleh zionis, israel...", lalu aku coba menjawab, "em, memangnya saya harus bagaimana?" dia berkata lagi, "seperti orang-orang gitu lho, menghujat zionis, mengecam tindakan israel, dan sejenisnya.."..

Coba menghela nafas, lalu berkata.. "rasulullah saw pernah bersabda, 'jika umatku meninggalkan amar ma'ruf nahi mungkar maka akan dicabut darinya (dari umat ini) kehebatan Islam' dan seterusnya... antum lebih paham kelanjutan hadits tersebut, saya coba melihat dari akar masalah, bukan pada kulit... yang dilihat oleh orang kebanyakan adalah kulitnya saja, pasca Obama naik panggung kali ke 2, zionis merasa dapat dukngan 'emaknya' lalu mulai melancarkan serangan udara ke basis militer Al-Qosam dan gugurlah seorang pemimpin dari mereka, lalu Al-Qosam pula membalas dengan luncurkan rudal Al-Fajr ke kota Tel Aviv, dibalas balik dan begitu seterusnya... bila umat Islam di seluruh dunia tidak ingin dipecundangi, tegakkan amar ma;ruf nahi mungkar, tegakkan sholat, tegakkan hak-hak agama... yahudi dahulu pernah diusir dari Madinah, dahulu di jaman sahabat... siapa yang mengusir..? orang-orang yang tegakkan agama sesuai kehendakNya, bukan sekedar sholat, bukan sekedar islam tetapi masjid kosong tidak ada jama'ah sholat subuh.. untuk mengusir yahudi, harus dengan cara yang sama, cara awal mereka diusir, yahudi si tukang bikin onar, yahudi si tukang fitnah, yahudi si tukang rampas tanah negara orang lain.. yaitu dengan perbaiki iman dan amaliah kita, perbaiki umat Islam, maka saat itu lah umat Islam akan dimenangkan olehNya dengan sendirinya... karena saat ini kita jauh dari Qur'an, jauh dari nasihat ulama, jauh dari agama, bahkan enggan mengamalkan agama dengan sungguh-sungguh, maka musuh-musuh Islam berani menghinakan kita.."...

Orang tersebut diam sejenak, lalu kembali bertanya, "jadi, cara terbaik untuk kondisi saat ini, seperti apa syech.. diam saja..?"... menghela nafas lebih dalam, "kirain ente sudah paham, ternyata....", dengan penasaran, dia melanjutkan pertanyaannya, "jadi.. kita mesti ngapain nih?"... lalu aku melanjutkan kalimatku, "pemahaman setiap orang atas agama memang bertingkat-tingkat, dan apa yang terbaik untuk dilakukan adalah perbaiki iman dan amal, selalu senangkan ALLAH ta'ala, dan kirim do'a khusus untuk umat Islam di sana... jika mampu bantu dengan tanganmu, dengan bersedekah, berpuasa untuk mereka, dan jangan pernah tinggaklan sholat, jangan terlepas dari berdzikir, jangan pernah melakukan dosa-dosa besar, jangan dekat-dekat dengan fitnah dosa besar tersebut, kalau kamu sudah ditolong olehNya, siapa lagi yang bisa melawan..? mari, kita perbaiki amaliah ruhani kita, semoga ALLAH menangkan umat Islam di seluruh penjuru dunia, amiin"

Pernahkah kamu melihat mayit, adakah para mayit meninggalkan dunia fana ini sambil tersenyum..? Hanya para syuhada saja yang gugur dan tinggalkan dunia ini sambil tersenyum, karena mereka akan mendapatkan ganjaran amaliah mereka selama bersusah payah di dunia, lalu diganti seluruh kesusahan mereka dengan syurgaNya.. dan ini adalah tanda, bahwa kematian mereka adalah syurga yang nyata bagi umat Islam tertindas di Gaza... walaupun demikian, kita tetap wajib membantu urusan mereka, membantu umat Islam, dan tidak hanya di Palestina, tetapi di seluruh penjuru dunia...

Palestina menangis..? tidak juga, umat Islam lah yang sedang menangis... jika mereka, umat Islam di Gaza terbunuh karena serangan udara israel, selama mereka menegakkan Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka, insya ALLAH mereka akan gugur sebagai syuhada, menuju syurgaNya...

Tetapi hari ini, umat Islam berbondong-bondong tinggalkan sholat, tinggalkan agama, dan ini lebih sedih dan lebih menyedihkan lagi dari pada bombardir yahudi, jika umat Islam yang tidak sholat tersebut mati, maka mereka akan kembali ke mana..? la ilaha ilallah... semoga ALLAH ta'ala selamatkan kita dari siksa kubur, dan dari siksa neraka jahanam.. ya Rabb, salimna ya Rabb... salimna...

Thursday, November 1, 2012

Hidup tidak adil (?)

"Hidup tidak adil", begitu seorang berkata dalam kesendiriannya... Em, memangnya hidup seperti apa yang kamu anggap adil? Kamu, bahkan tidak pernah tahu kehidupan orang lain, karena orang lain selalu dan akan selalu menampilkan kebaikan saja sedangkan sisi kelam hidupnya akan disimpannya rapat-rapat... Kamu, merasa tidak sempurna, penuh kekurangan? Jangan kamu anggap orang lain yang hidupnya terlihat sempurna benar-benar sempurna hidupnya...! Sesungguhnya ALLAH ta'ala telah memberi kehidupan sebaik-baiknya untuk setiap individu, dan tiap-tiap kamu saja lah yang mampu menjadikannya menjadi kehidupan yang diridhoi olehNya. Lihatlah orang lain, tidak semua dari manusia pernah menikmati hidup sebagai orang yang dicintai.. 

Lihatlah kehidupan orang lain di luar sana, bahkan banyak dari mereka tidak pernah merasakan coklat susu atau hanya sekedar secuil gula-gula. Aku, mengada-ada... tidak juga.. bahkan, mereka yang hidup di daerah kekeringan harus mengantri hanya untuk mendapatkan makan sekedarnya. Sedangkan yang ada di dalam kulkas rumahmu, di meja makanmu atau di rekeningmu, kamu bahkan tidak pernah berpikir tentang 'hari ini kita bisa makan apa?', mungkin yang melintas dalam benakmu adalah, hari ini mau makan menu apa atau hari ini makan di restoran mana.. Alhamdulillah atas semua nikmat dariNya, dan sekali-kali janganlah kamu kufur nikmat. Apa saja yang terjadi di muka bumi ini, semua bertujuan untuk menguji iman kamu, banyak yang gagal dan hanya sedikit yang bisa selamat dari ujian iman dariNya.

Lihatlah Hadzic, seorang jama'ah haji dari Bosnia.. untuk tunaikan haji dengan minimnya biaya yang dimilikinya, dia telah berjalan kaki dari Bosnia menuju Mekah sejauh 6000 km. Tetangga, teman, dan rekan sejawat bahkan mengingatkannya, Hazdic berkata, "Sejujurnya, sebelum saya memulai perjalanan ini, semua orang takut akan saya, lalu menanyakan bagaimana aku bisa, sebagai seorang Muslim, dapat melakukan perjalanan melintasi negara-negara Kristen seperti Serbia dan Bulgaria," 

Semua tentang sudut pandang kalian, dan setan dengan senang hati berusaha merusak iman kita, dengan perasaan-perasaan bahwa hidup kita tidak lah sempurna, hidup tidak adil, dan sebagainya. Sebenarnya, jika kamu merasakan hal yang sedemikian itu maka hal itu bertanda kamu kurang berdzikir dan lemah dalam mensyukuri nikmat ALLAH ta'ala.. ALLAH ta'ala berfirman, "kalau kamu bersyukur maka akan Aku tambah nikmatKu, tetapi jika kamu ingkar maka sesungguhnya adzabKu sangatlah pedih". 

Mari, syukuri nikmat iman dan islam dariNya dengan mengisi hari-hari iman kita dengan ta'at padaNya, menyempurnakan amalan, menyempurnakan iman dengan bermujahadah dalam setiap pengorbanan untuk agamaNya.

Thursday, September 27, 2012

Dari Misionaris Menjadi Da'i


Dahulunya ia bepergian dari kampung ke kampung untuk menyebarkan agama nasrani, sekarang ia juga bepergian (khuruj) dari kampung ke kampung, dari kota ke kota, dalam usaha dakwah dan tabligh.

Kali ini diriku benar-benar mengutip mentah-mentah salah satu kisah yang saya baca dari sebuah buku kumpulan kisah-kisah muallaf.

Mudah-mudahan kisah ini bisa menjadi penyemangat bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dan malang melintang dalam perjuangan usaha dakwah dan tabligh ini. Dan mudah-mudahan kisah ini bisa membuat para pencela, pendengki, dan pemfitnah usaha dakwah dan tablgih ini untuk menahan lidahnya dan mengoreksi kembali kepahaman mereka, sehingga lebih bisa beradab dan tidak asal taqlid terhadap fatwa-fatwa ulama dan perkataan-perkataan asatidz mereka.

berikut kutipan kisahnya :

****
Mungkin kisah ini terasa aneh bagi mereka yang belum pernah bertemu dengan orangnya atau melihat langsung dan mendengar penuturannya. Kisah yang mungkin hanya terjadi dalam cerita fiktif, namun ini benar-benar menjadi kenyataan. Hal itu tergambar dengan kata-kata yang diucapkan oleh si pemilik kisah yang sedang duduk dihadapku mengisahkan tentang dirinya.

Untuk mengetahui kisahnya lebih lanjut dan mengetahui kejadian-kejadian yang menarik secara lengkap, biar aku menemanimu untuk bersama-sama menatap ke arah Johannesburg, kota bintang emas nan kaya di Negara Afrika selatan dimana aku pernah bertugas sebagai pimpinan cabang kantor Rabithah Al-‘Alam Al-Islami di sana.

Pada tahun 1996, disebuah Negara yang sedang mengalami musim dingin, di siang hari yang mendung, diiringi hembusan angin dingin yang menusuk tulang, aku menunggu seseorang yaag berjanji menemuiku. Istri sudah mempersiapkan santapan siang untuk menjamu sang tamu yang terhormat.

Orang yang aku tunggu dulunya adalah seorang yang mempunyai hubungan erat dengan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Ia seorang misionaris penyebar dan pendakwah agama nasrani. Ia seorang pendeta, namanya ‘sily’. Aku dapat bertemu dengannya melalui perantaraan sekretaris kantor Rabhitah yang bernama Abdul Khaliq Matir, dimana ia mengabarkan kepadaku bahwa seorang pendeta ingin datang ke kantor Rabhitah hendak membicarakan perkara penting.

Tepat pada waktu yang telah dijanjikan, pendeta tersebut datang bersama temannya yang bernama Sulaiman. Sulaiman adalah salah seorang anggota sasana tinju setelah memeluk islam, selepas bertanding dengan seorang petinju muslim terkenal, Muhammad Ali. Aku menyambut kedatangan mereka di kantorku dengan perasaan yang sangat gembira.

Sily seorang yang berpostur pendek, berkulit sangat hitam dan mudah tersenyum. Ia duduk di depanku dan berbicara dengan lemah lembut. Aku katakan, “Saudara Sily, boleh kami mendengar kisah keislamanmu?” ia tersenyum dan berkata, “Ya, tentu saja boleh.”

Pembaca yang mulia, dengar dan perhatikan apa yang telah ia ceritakan kepadaku, kemudian setelah itu, silakan beri penilaian!

Sily berkata,”Dulu aku seorang pendeta yang sangat militan. Aku berkhidmat untuk gereja dengan segala kesungguhan. Tidak hanya sampai disitu, aku juga salah seorang aktivis kristenisasi senior di Afrika Selatan. Karena aktivitasku yang besar, vatikan memilihku untuk menjalankan program kristenisasi yang mereka subsidi.

Aku mengambil dana vatikan yang sampai kepadaku untuk menjalankan program tersebut. Aku mempergunakan segala cara untuk mencapai targetku. Aku melakukan berbagai kunjungan rutin ke madrasah-madrasah, sekolah-sekolah yang terletak di kampung dan di daerah pedalaman. Aku memberikan dana tersebut dalam bentuk sumbangan, pemberian, sedekah dan hadiah agar dapat mencapai targetku yaitu memasukkan masyarakat ke dalam agama kristen. Gereja melimpahkan dana tersebut kepadaku sehingga aku menjadi seorang hartawan, mempunyai rumah mewah, mobil dan gaji yang tinggi. Posisiku melejit diantara pendeta-pendeta lainnya.

Pada suatu hari, aku pergi ke pusat pasar di kotaku untuk membeli beberapa hadiah. Di tempat itu bermula sebuah perubahan! Di pasar itu, aku bertemu dengan seseorang yang memakai kopiah. Ia pedagang berbagai hadiah. Waktu itu, aku mengenakan jubah pendeta berwarna putih yang merupakan ciri khas kami. Aku mulai menawarkan harga yang disebutkan si penjual. Dari sini, aku mengetahui bahwa ia seorang muslim. Kami menyebutkan agama Islam yang ada di Afrika Selatan dengan sebutan ‘agama orang arab’. Kami tidak menyebutnya dengan sebutan islam.

Aku pun membeli berbagai hadiah yang aku inginkan. Sulit bagi kami menjerat orang-orang yang lurus dan mereka yang konsisten dengan agamanya, sebagaimana yang telah berhasil kami tipu dan kami kirstenkan dari kalangan orang-orang Islam yang miskin di Afrika Selatan. Si penjual muslim itu bertanya kepadaku, “Bukankah anda seorang pendeta?” Aku jawab, “Benar”. Lantas ia bertanya kepadaku, “Siapa Tuhanmu?” Aku katakana, “Al-Masih”. Ia kembali berkata, “Aku menantangmu, coba datangkan satu ayat di dalam injil yang menyebutkan bahwa Al-Masih berkata, ‘Aku adalah Allah atau aku anak Allah. Maka sembahlah aku’.

Ucapan muslim tersebut bagaikan petir yang menyambar kepalaku. Aku tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut. Aku berusaha membuka-buka kembali catatanku dan mencarinya di dalam kitab-kitab injil dan kitab kristen lainnya untuk menemukan jawaban yang jelas terhadap pertanyaaan lelaki tersebut. Namun, aku tidak menemukannya. Tidak ada satu ayat pun yang menceritakan bahwa Al-Masih berkata bahwa ia adalah Allah atau anak Allah.

Lelaki itu telah menjatuhkan mentalku dan menyulitkanku. Aku ditimpa sebuah bencana yang membuat dadaku sempit. Bagaimana mungkin pertanyaan seperti ini tidak pernah terlintas olehku? Lalu aku tinggalkan lelaki itu sambil menundukkan wajah. Ketika itu, aku sadar bahwa aku telah berjalan jauh tanpa arah. Aku terus berusaha mencari ayat-ayat seperti ini, walau bagaimana pun rumitnya. Namun, aku tetap tidak mampu, aku telah kalah.

Aku pergi ke Dewan Gereja dan meminta kepada para anggota dewan agar berkumpul. Mereka menyepakatinya. Pada pertemuan tersebut aku mengabarkan kepada mereka tentang apa yang telah aku dengar. Tetapi mereka malah menyerangku dengan ucapan, “Kamu telah ditipu orang arab. Ia hanya ingin menyesatkanku dan memasukkan kau kedalam agama orang arab.” Aku katakan, “Kalau begitu, coba beri jawabannya!” mereka membantah pertanyaan seperti itu, namun tak seorang pun yang mampu memberikan jawaban.

Pada hari minggu, aku harus memberikan pidata dan pelajaranku di gereja. Aku berdiri di depan orang banyak untuk memberikan wejangan. Namun, aku tidak sanggup melakukannya. Sementara para hadirin merasa aneh, karena aku berdiri dihadapan mereka tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Aku kembali masuk ke dalam gereja dan meminta kepada temanku agar ia menggantikan tempatku. Aku katakan bahwa aku sedang sakit, padahal jiwaku hancur luluh.

Aku pulang ke rumah dalam keadaan bingung dan cemas. Lalu aku masuk dan duduk di sebuah ruang kecil. Sambil menangis, aku menengadahkan pandanganku ke langit seraya berdoa. Namun, kepada siapa aku berdoa. Kemudian aku berdoa kepada Dzat yang aku yakini bahwa Dia adalah Allah Sang Maha Pencipta, “Ya Tuhanku… wahai Dzat yang telah menciptakanku… sungguh, telah tertutup semua pintu dihadapanku kecuali pintu-Mu… Janganlah Engkau halangi aku mengetahui kebenaran… Manakah yang hak dan di manakah kebenaran? Ya Tuhanku… Jangan Engkau biarkan aku dalam kebimbangan… Tunjukkan kepadaku jalan yang hak dan bimbing aku kejalan yang benar.” Lantas aku pun tertidur.

Didalam tidur, aku melihat diriku sedang berada di sebuah ruangan yang sangat luas. Tidak ada seorang pun didalamnya kecuali diriku. Tiba-tiba di tengah ruang tersebut muncul seorang lelaki.

Wajah orang itu tidak begitu jelas karena kilauan cahaya yang terpancar darinya dan dari sekelilingnya. Namun, aku yakin bahwa cahaya tersebut muncul dari orang tersebut. Lelaki itu member isyarat kepadaku dan memanggil, “Wahai Ibrahim!”. Aku menoleh ingin mengetahui siapa Ibrahim, namun aku tidak menjumpai siapa pun di ruangan itu.

Lelaki itu berkata, “Kamu Ibrahim, kamulah yang bernama Ibrahim. Bukankah engkau yang memohon petunjuk kepada Allah?” Aku jawab, “Benar”. Ia berkata, “Lihatlah ke sebelah kananmu!” maka aku pun menoleh ke kanan dan ternyata di sana ada sekelompok orang yang sedang memanggul barang-barang mereka dengan mengenakan pakaian putih dan bersorban putih. Ikutilah mereka agar engkau mengetahui kebenaran!” lanjut lelaki itu.

Kemudian aku terbangun dari tidurku. Aku merasa sebuh kegembiraan menyelimutiku. Namun, aku belum juga memperoleh ketenangan ketika muncul pertanyaan, dimana gerangan sekelompok orang yang aku lihat di dalam mimpiku itu berada.

Aku bertekad untuk melanjutkannya dengan berkelana mencari sebuah kebenaran. Sebagaimana cirri-ciri yang telah diisyaratkan dalam mimpiku. Aku yakin isi semua merupakan petunjuk dari Allah swt.. kemudian aku minta cuti kerja dan mulai melakukan perjalanan panjang yang memaksaku untuk berkeliling di beberapa kota mencari dan bertanya di mana orang-orang yang memakai pakaian dan sorban putih berada.

Telah panjang perjalanan dan pencarianku. Setiap aku menjumpai kaum muslimin, mereka hanya memakai celana panjang dan kopiah. Hingga akhirnya aku sampai di kota Johannesburg.

Disana, aku mendatangi kantor penerima tamu milik Lembaga Muslim Afrika. Di rumah itu, aku bertanya kepada pegawai penerima tamu tentang jemaah tersebut. Namun ia mengira bahwa aku seorang peminta-minta dan memberikan sejumlah uang. Aku katakan, “Bukan ini yang aku minta. Bukankah kalian mempuyai tempat ibadah yang dekat dari sini? Tolong tunjukkan mesjid yang terdekat.” Lalu aku mengikuti arahannya dan aku terkejut ketika melihat seorang lelaki berpakaian dan bersorban putih sedang berdiri di depan pintu.

Aku sangat girang, karena ciri-cirinya sama persis yang aku lihat dalam mimpi. Dengan hati yang berbunga-bunga, aku mendekati orang tersebut. Sebelum aku mengatakan sepatah kata, ia terlebih dahulu berkata, “Selamat datang, ya Ibrahim!” Aku terperanjat mendengarnya.

Ia mengetahui namaku sebelum aku memperkenalkannya. Lantas ia melajutkan ucapannya, “AKu melihatmu di dalam mimpi bahwa engkau sedang mencari-cari kami. Engkau hendak mencari kebenaran? Kebenaran ada pada agama yang diridhai Allah untuk hamba-Nya, yaitu Islam.” Aku katakan, “Benar, aku sedang mencari kebenaran yang telah ditunjukkan oleh lelaki bercahaya dalam mimpiku, agar aku mengikuti sekelompok orang yang berpakaian seperti yang engkau kenakan. Tahukah kamu siapa lelaki yang aku lihat dalam mimpiku itu?” Ia menjawab, “Dia adalah Nabi kami, Muhammad, Nabi agama Islam yang benar, Rasulullah saw..” Sulit bagiku untuk mempercayai apa yang terjadi pada diriku. Namun, langsung saja aku peluk dia dan aku katakan kepadanya, “Benarkan lelaki itu Rasul dan Nabi kalian yang datang menunjukiku agama yang benar?” Ia berkata, “Benar.”

Ia lalu menyambut kedatanganku dan memberikan ucapan selamat karena Allah swt telah memberiku hidayah kebenaran. Kemudian datang waktu sholat Zhuhur. Ia mempersilakanku duduk di tempat paling belakang dalam mesjid dan ia pergi untuk melaksanakan shalat bersama jamaah yang lain.

Aku memperhatikan kaum muslimin banyak memakai pakaian seperti yang dipakainya. Aku melihat mereka ruku’ dan sujud kepada Allah. Aku berkata dalam hati, “Demi Allah, inilah agama yang benar. Aku telah membaca dalam berbagai kitab bahwa para Nabi dan Rasul meletakkan dahinya di atas tanah untuk sujud kepada Allah.” Setelah mereka shalat, jiwaku mulai terasa tenang dengan fenomena yang aku lihat.

Aku berucap dalam hati, “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt telah menunjukkan kepadaku agama yang benar.”. Seorang muslim memanggilku agar aku mengumumkan keislamanku. Lalu aku mengucapkan dua kalimat syahadat dan aku menangis sejadi-jadinya karena gembira telah mendapat hidayah dari Allah swt..

Kemudian aku tinggal bersamanya untuk mempelajari Islam dan aku pergi bersama mereka untuk melakukan safari dakwah dalam waktu cukup lama. Mereka mengunjungi semua tempat, mengajak manusia kepada agama islam. Aku sangat gembira ikut bersama mereka. Aku dapat belajar shalat, puasa, tahajjud, doa, kejujuran dan amanah dari mereka. Aku juga belajar dari mereka bahwa seorang muslim diperintahkan untuk menyampaikan agama Allah dan bagaimana menjadi seorang muslim yang mengajak kepada jalan Allah serta berdakwah dengan hikmah, sabar, tenang, rela berkorban dan berwajah ceria.

Setelah beberapa bulan kemudian, aku kembali ke kotaku. Ternyata keluargaku dan teman-temanku sedang mencariku. Namun, ketika melihat ku kembali memakai pakaian Islami, mereka mengingkarinya dan dewan gereja meminta kepadaku agar diadakan sidang darurat. Pada pertemuan itu mereka mencelaku karena aku telah meninggalkan agama keluarga dan nenek moyang kami. Mereka berkata kepadaku, “Sungguh, kamu telah tersesat dan tertipu dengan agama orang arab.”

Aku katakan, “Tidak ada seorang pun yang telah menipu dan menyesatkanku. Sesungguhnya Rasulullah saw. datang kepadaku dalam mimpi untuk menunjukkan kebenaran dan agama yang benar yaitu agama Islam. Bukan agama orang arab sebagaimana yang kalian katakan. Aku mengajak kalian kepada jalan yang benar dan memeluk Islam.” Mereka semua terdiam.

Kemudian mereka mencoba cara lain, yaitu membujukku dengan memberikan harta, kekuasaan dan pangkat. Mereka berkata, “Sesungguhnya vatikan memintamu untuk tinggal bersama mereka selama enam bulan untuk menyerahkan uang panjar pembelian rumah dan mobil baru untukmu serta memberimu kenaikan gaji dan pangkat tertinggi di gereja.”

Semua tawaran tersebut aku tolak dan aku katakan kepada mereka, “Apakah kalian akan menyesatkanku setelah Allah memberiku hidayah? Demi Allah, aku takkan pernah melakukannya walaupun kalian memenggal leherku.” Kemudian aku menasehati mereka dan kembali mengajak mereka ke agama Islam. Maka masuk Islamlah dua orang dari kalangan pendeta.

Alhamdulillah, setelah meihat tekadku tersebut, mereka menarik semua derajat dan pangkatku. Aku merasa senang dengan itu semua, bahkan tadinya aku ingin agar penarikan itu segera dilakukan. Kemudian aku mengembalikan semua harta dan tugasku kepada mereka, dan aku pun pergi meninggalkan mereka,” Sily mengakhiri kisahnya.

Kisah masuk Islamnya Ibrahim Sily yang ia ceritakan sendiri kepadaku di kantorku, disaksikan oleh Abdul Khaliq sekretaris kantor Rabithah Afrika dan dua orang lainnya. Pendeta Sily berasal dari kabilah Kuza Afrika Selatan. Aku mengundang pendeta Ibrahim-maaf-Da’I Ibrahim Sily makan siang di rumahku dan aku laksanakan apa yang diwajibkan dalam agamaku yaitu memuliakannya, kemudian ia pun pamit.

Setelah pertemuan itu, aku pergi ke Mekkah Al-Mukarramah untuk melaksanakan suatu tugas. Waktu itu kami mendekati persiapan seminar Ilmu Syar’I yang akan diadakan di kota Cape Town. Lalu aku kembali ke Afrika Selatan tepatnya di kota Cape Town.

Ketika aku berada di kantor yang telah disiapkan untuk kami di Ma’had Arqam, Da’I Ibrahim Sily mendatangiku. Aku langsung mengenalnya dan aku ucapkan salam untuknya dan bertanya, “Apa yang kamu lakukan disini, wahai Ibrahim?” Ia menjawab, “Aku sedang mengunjungi tempat-tempat di Afrika Selatan untuk berdakwah kepada Allah swt.. Aku ingin mengeluarkan masyarakat negeriku dari api neraka, mengeluarkan mereka dari jalan yang gelap ke jalan yang terang dengan memasukkan mereka ke dalam agama Islam.”

Setelah Ibrahim selesai mengisahkan kepada kami bahwa perhatiannya sekarang hanya tertumpah untuk dakwah kepada agama Allah swt., ia meninggalkan kami menuju suatu daerah, medan dakwah yang penuh dengan pengorbanan di jalan Allah swt..

Aku perhatikan wajahnya berubah dan pakainnya bersinar. Aku heran ia tidak meminta bantuan dan tidak menjulurkan tangannya meminta sumbangan. Aku merasa ada yang mengalir di pipiku yang membangkitkan perasaan aneh. Perasaan ini seakan-akan berbicara kepadaku, “Kalian manusia yang mempermainkan dakwah, tidakkah kalian perhatikan para mujahid di jalan Allah!”

Benar wahai saudaraku. Kami telah tertinggal, kami berjalan lamban. Kami telah tertipu dengan kehidupan dunia, sementara orang-orang yang seperti Da’I Ibrahim Sily, Da’I berbangsa Spanyol Ahmad Sa’id berkorban, berjihad dan bertempur demi menyampaikan agama ini. Ya Rabb, rahmatilah kami.

***

Di kutip dari buku Gema Syahadat di negeri Paman Sam ( kisah-kisah muallaf yang menerima kebenaran islam).

Kisah ke lima belas dengan judul "MIMPI BERTEMU RASUL (kisah Ibrahim sily)".

Penerbit Citra Risalah Cetakan I, Safar 1430H/Februari 2009.

Sunday, August 26, 2012

If you love her, tell the world

Maksudnya sih biar lega... masalah buat loe.. *soimah mode on* kelebihan cowok dari cewek adalah, cowok punya hak untuk melamar dan memilih, sedangkan kelebihan cewek dari cowok adalah.. cewek punya hak buat nolak..
Em, boleh nggak sih kalau cewek yang memilih..? btw, memilih yang seperti apa dulu..? Kalau kamu cewek lalu samperin cowok yang kamu suka kemudian bilang, "bro, kapan loe mau ngelamar gue".. Si cowok pasti akan bingung jutaan keliling, tetapi cowok tetap akan menjawab... misalnya dengan bilang, "maaf, aku belum siap menikah.." atau, "maaf, kamu terlalu baik untukku".. sebenarnya, 90% cowok menyimpan satu jawaban yang khas, yaitu.. "alamak, kalau cantik sih nggak apa-apa.. standart begini, mau hidup bareng..? tiap pagi harus lihat wajah standar begini.. hadeeew, sakit mata akut diriku.." (just kidding)..

btw, you know.. dahulu Siti Khadijah ra pernah melakukannya, meminta kepada pamannya agar melamar Nabi Muhammad saw untuk menikah dengannya... ada banyak alasan sih, salah satunya adalah.. untuk menjaga aset Siti Khadijah ra saat itu, aset sebagai konglomerat yang perdagangannya dari syam hingga hijaz... aset jutaan dinar dan dirham.. dan saat itu, Siti Khadijah ra begitu yakin dengan pemuda jujur dan berakhlaq karimah seperti Nabi Muhammad saw... kalau posisi kamu seperti Siti Khadijah ra, mungkin pantes-pantes saja.. tapi, kalau hanya mahluk biasa-biasa saja.. maka, memilihlah dengan istikhara, bukan dengan nafsumu... cowok akan selalu menampilkan yang terbaik di hadapanmu, secara.. mereka adalah buaya terbaik di muka bumi, tetapi hanya ALLAH ta'ala saja yang tau siapakah dia, apakah baik ataukah hanya pura-pura baik, apakah mulia dihadapanNya atau hanya tampak luar yang terlihat bersahaja... kamu, punya cara untuk memilih dan bila kamu memilih cara lain selain dari cara yang dikehendaki olehNya, maka kamu telah keluar dari jalan yang dikehendaki oleh ALLAH ta'ala dan rasulNya...

Friday, August 24, 2012

smile...


lihat video klip ini, tersenyum sendiri... cinta ntuh sampe segitunya ya... nggak rasional, kerjain yang rasional saja lah... riset itu rasional, kerja juga rasional... kerja untuk ALLAH ta'ala juga rasional, kerja yang pasti, pasti, pasti; dibayar...

Monday, August 20, 2012

Duhai Dunia

Umar ra pada masa kekhalifahannya pernah bersabda, "seandainya ini (dunia) baik, maka seharusnya dia datang pada zaman rasulullah saw". Tahu kah kamu, apa yang terjadi saat itu..??? 2/3 dunia telah takluk di bawah perintah Khalifah Umar ra, kerajaan berusia ribuan tahun seperti Rome, Parsi, Syam, telah takluk, kekuasaan membentang hingga perbatasan China, Rusia, dan sebagian Eropa.

Dalam perjalanan fii sabilillah, rombongan rasulullah saw dan sahabat ra ajmain melihat bangkai kambing yang telah membusuk dan berulat, lalu rasulullah saw bersabda, "apakah kalian mau membeli bangkai ini?", para sahabat ra ajmain menjawab, "jangankan membelinya, diberi sebagai hadiah sekalipun kami enggan", lalu rasulullah saw bersabda, "sesungguhnya dunia ini lebih busuk dari pada bangkai kambing, tetapi banyak dari anak manusia akan bersusah payah mengejarnya"...

Jika terkesan pada dunia, sangat manusiawi, bahkan rasulullah saw pernah bersabda, "jika kamu takut neraka sebagaimana kamu takut miskin, maka kamu akan masuk surga"... takut miskin, memang manusiawi, tetapi banyak yang hilang iman karena mengejar dunia yang hina ini.. hilang iman? lupa bahwa ALLAH ta'ala yang memberi rejeki, tidak akan berkurang atau bertambah walau sebutir kurma.

Ali ra, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, hidup sebagai buruh.. bekerja pada seorang yahudi menimba air di sumur.. satu timba = satu biji kurma, setelah menimba beberapa saat dan sudah mencapai satu genggam, lalu Ali karamullahu wajhah berhenti dan menagih upahnya, Yahudi tadi berkata, "kenapa berhenti, teruskan... nanti aku tambah lagi upahmu", Ali ra berkata, "tidak, sudah cukup.. yang segenggam tadi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga Ali hari ini".. melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, dunia sebagai amanah, dunia yang akan dihisab perolehan dan penggunaannya... kenapa Ali ra bekerja untuk dunia secukupnya? karena Ali ra ingin lebih banyak waktunya bekerja untuk Agama ALLAH...

Kalau kamu ditakdirkan menjadi kaya raya, maka kamu akan menjadi kaya, dan jika kamu di takdirkan hanya hidup seadanya maka syukurilah, yang dikehendaki olehNya adalah apakah kamu kaya atau miskin, tetaplah ta'at pada ALLAH ta'ala.. dan bagaimana kita meletakkan keinginan kita dalam kehendak ALLAH ta'ala dan rasulNya...

Saturday, August 18, 2012

PreLaunchX Invitation

prelaunchX Invitation: You're invited to join prelaunchX


Kita mungkin terlalu awam untuk memulai bisnis online forex, tetapi di PreLaunchX kamu bisa memulai dengan $100 GRATIS dari PreLaunchX.

Tetapi jika kamu tidak mampu dan tidak berani untuk memulai, cukup jadi penonton 'active' yaitu dengan mengundang teman-teman lainnya untuk bergabung.. hanya bergabung, karena setiap teman, saudara, rekan, dan kenalan yang anda ajak dalam bisnis ini, maka setiap member sama dengan komisi USD 10/bulan.




Jadi, tunggu apa lagi... segera bergabung.. cukup dengan bergabung saja kamu akan mendapatkan $100. Tetapi jika mengajak teman lainnya, maka setiap teman yang bergabung menjadi komisi bagi kamu sebesar $10/bulan... mudah dan sederhana... visit link berikut dan mari bergabung...


gambar di atas merupakan report akun saya setelah bergabung sejak tanggal 18 Agustus 2012 sampai hari ini (23 Agustus 2012)... tunggu apa lagi, segera bergabung di http://prelaunchx.com/x/mawarjelita